"Politik" Waktu; Selamat Tahun Baru
Tahun demi tahun berganti dan berlalu. Begitulah
waktu, tak menunggu. Waktu tak akan pernah rapuh. Kitalah yang acap kali rapuh
digilas waktu. Ketika dikejar deadline, mengerjakannya
tunggang-langgang. Waktu lengang, celingak-celinguk klik sana klik sini, duh!
Begitulah hari ini. Aku melihat Si Buyung sedang
dikejar deadline akhir tahun. Seolah kemanfaatan waktu baginya di saat injury
time. Kadang aku pun seperti itu. Soal perkara politik di republik ini
kadang juga begitu, politik injury time. Mengadili koruptor, memutuskan
perkara moral elite, dan menentukan ratusan juta manusia Indonesia, selalu di
ujung waktu.
***
Tik...tik...tik.. aku mendelik tiap detik ujung tahun.
Rupa bulan dan wajah matahari tak akan berubah meskipun tahun berganti. Namun
rupa dan wajah kita dapat berubah dan berganti, tak bisa disembunyi.
Kini adalah senyata-nyatanya waktu. Semua yang
bergerak merupakan pengertian kita tentang “kini”. Ya, hidup kini yang berarti,
setelah itu mati.
Bagaimana “hidup kini” itu? Kata Engku Syafei, hidup
yang mampu hidup seperti “ayam kampung ” bukan seperti “ayam ras ”. Menghadapi
tantangan hidup berusaha keras menjadi “jago” yang tidak hanya “jago” kandang,
dan “jago” pas deadline atau injury time.
Setiap pergantian tahun kita mengunduh harapan baru.
Selamat Tahun Baru Kawan. Salam takjub aku persembahkan untuk semua.
Persada, 31 Desember 2012
Comments