Posts

Showing posts from March, 2014

Demokrasi Gigit Jari

Image
Harian Kompas, 14 Maret 2014 +David Krisna Alka   YANG tampak dan yang terasa dalam terang dan gelap masalah politik Indonesia hari-hari ini adalah kemunculan kata-kata puji dan caci yang hanya ditentukan lewat ujung jari tangan penekan tombol abjad. Setiap kata menjadi berita yang melintas di layar komputer, telepon pintar, atau tablet. Kenyataannya, persoalan politik menjelang Pemilu 2014 memang banyak terkait dengan ujung jari. Pemilu yang tinggal menghitung hari, para calon anggota legislatif dan calon presiden yang bersiap menghitung biaya politik untuk meraih suara pemilih, semua lewat ujung jari. Kultur politik ujung jari semakin menjadi-jadi tatkala alam sadar rakyat terbuai oleh jari-jari tangan penguasa. Ada yang sekadar melambai dengan janji-janji. Ada yang lewat ujung jarinya menebar uang membeli suara. Namun, kembali semua tanpa bukti. Ujung jari tetap bersih menari-nari.

Ketika yang Muda Berpolitik

Image
Media Indonesia, 7 Maret 2014 +David Krisna Alka   Sejatinya dalam politik tak ada istilah biarlah berjalan seperti air yang mengalir di sungai. Pasalnya, perubahan tak akan mengalir jika tak ada yang menggerakkan.  Perubahan bukan sekadar kata dan suara. Perlu ada tindakan nyata yang membuat air memancur menyirami sekitarnya sehingga menjadi tumbuh dan berubah. Pemilu tahun ini menjadi momen penting bagi generasi muda Indonesia untuk bergerak dan tumbuh dalam politik, mengubah sirkulasi politik dalam belantika politik Tanah Air. Bukan sirkulasi elite politik baru yang masih korup malah hadir. Inilah saatnya seluruh generasi politik muda Indonesia untuk unjuk peduli, unjuk bersih, dan unjuk prestasi dalam politik untuk kebaikan publik. Generasi politik hari ini mestinya berani keluar dari kurung an yang lembap dan gelap. Berani bersuara dan bergerak mengubah sistem kaderisasi partai politik yang lumut dan berkarat. Bung Hatta pernah berkata, hanya negara totaliter yang s