Posts

Showing posts from January, 2014

Book Review: The Future of Power by Joseph S. Nye Jr

Image
Joseph Nye’s theories on ‘soft’ and ‘smart’ power need no introduction in the field of international relations, with Nye having established himself as a leading thinker through his pioneering liberal institutional approach. In The Future of Power he attempts to address the evolving notion of  power in a new world of non-state actors and emerging economies. Iwan Morgan believes Nye is at times more thought-provoking than persuasive, but the book is full of insightful analysis that any scholar interested in world affairs will find of great interest.  The Future of Power. Joseph S. Nye Jr. Public Affairs. February 2011. 320 pp. Joseph Nye has established himself as one of the foremost thinkers on international relations, and his name is (and likely always will be) associated in particular with his meditations on the benefits and applications of power in its three incarnations: ‘hard’ – the influence obtained through the use of military and/or economic coercion; ‘soft’ – the ability

Harapan Perubahan dalam Pemilu 2014

Image
R asa-rasanya kok rakyat kecil makin dijajah elite politik yang gaya hidupnya mewah luar biasa Sutan Takdir Alisjahbana (1984:64) pernah berkata, politik itu sesungguhnya memasukidan menguasai segala aspek hidup, takut akan politik berarti lari dari hidup. Namun, studi politik umumnya memiliki dua cara pandang. Pertama, yang memandang politik pada dasarnya dijalankan secara etis, santun, visioner, dan demi kemajuan serta kesejahteraan masyarakat lahir dan batin. Politik yang berlandaskan etika dan moral politik, yang mengedepankan apa yang seharusnya dilakukan sejalan dengan prinsip dasar moralitas nilai dan norma yang dijadikan kaidah kehidupan masyarakat. Kedua, yang menyatakan realitas politik adalah kancah perebutan kekuasaan, menggunakan kekuatan dan daya upaya yang tak segan-segan menggunakan cara-cara yang tidak lazim, melepaskan dirinya dari akal sehat dengan melanggar norma, nilai dan etika-moral masyarakat. Cara pandang yang kedua itu acap kali mengis