Posts

Showing posts from May, 2012

Mencari Generasi Politik

Image
David Krisna Alka Peneliti Populis Institute, Jakarta Media Indonesia, Kamis 24 Mei 2012 KERUSAKAN dan kebusukan politik di Republik ini membuat generasi muda sebagai generasi penerus bangsa terlalu banyak yang tidak mau berpolitik, apalagi masuk partai politik. Padahal, kelompok usia muda mewarisi cita-cita Republik. Generasi muda yang hidup dalam nuansa dan suasana politik yang kacau-balau semestinya memiliki kreativitas tinggi dan keunggulan untuk melakukan perubahan atas berbagai kerumitan dan masalah politik. Ketidakpedulian generasi saat ini kepada politik juga berarti ketidakpedulian terhadap kemajuan Republik. Benjamine Fine dalam bukunya 1.000.000 Delinquents (1957) mengatakan, “A generation who will one day become our national leader.“ Generasi muda kelak akan menjadi ahli waris dan pemimpin bangsa dan negara. Pertanyaannya, bagaimana bisa gene rasi muda menjadi pemimpin Republik kalau takut atau tak mau berpolitik? Bagaimana melakukan perubahan terhadap

Perempuan Politik dan Politisi

Image
David Krisna Alka Kompas, 4 Mei 2012 Kesadaran politik perempuan semestinya sinergi dengan gerakan sosial dalam berjuang membela nasib orang-orang yang tertindas akibat didera himpitan ekonomi negeri yang penuh ketidakpastian. Lihatlah di republik ini: 5,3 juta perempuan di atas usia 15 tahun masih buta aksara karena sulitnya mengakses pendidikan. Jutaan perempuan pun rentan dengan penyakit yang identik dengan kemiskinan. Kasus-kasus semacam TBC, gizi buruk, malaria, disentri dan kematian ibu saat melahirkan masih sangat tinggi. Contoh teladan politisi perempuan di negeri ini sangat diperlukan. Dalam politik memang tidak mengenal jenis kelamin. Namun, wacana politik Indonesia melulu didominasi pria. Aktor politik perempuan seringkali berada dalam posisi yang sulit untuk berjuang menegakkan derajat hak politiknya. Aktor politik perempuan acapkali di tepi dan mereka berjuang tanpa embel-embel keturunan sebagai ratu dari sebuah dinasti elite politik. Di sisi lain, kult