Posts

Showing posts from November, 2012

Muhammadiyah dan Kaum Miskin Kota

Image
Kompas, 02 Juli 2006 Oleh: David Krisna Alka Dakwah Islam yang membebaskan dan mencerahkan bagi kaum mustadhāfin, yang sering disuarakan aktivis Muhammadiyah, sedang dipertanyakan praksisnya oleh kaum miskin kota. Selama ini Muhammadiyah telah menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial keagamaan yang bermanfaat. Sayang, Muhammadiyah masih kurang peduli (belum memberi manfaat) pada kelompok tertindas seperti petani, buruh, pedagang kecil, dan kaum miskin kota. Kehidupan kaum miskin kota amat memprihatinkan. Dengan kebutuhan hidup minimum, mereka terpaksa menjadi pemulung, buruh, dan pengamen. Tak jarang, kita lihat ibu-ibu mengamen sambil mengendong anaknya. Semua itu dilakukan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Muhammadiyah, yang merupakan gerakan Islam kota kelas menengah, mestinya lebih dekat dengan kaum miskin.  Di bidang pendidikan, misalnya, biaya sekolah dan kuliah di lembaga pendidikan Muhammadiyah tak terjangkau anak-anak miskin kota. Sebagai ormas Islam berbasi

"Api" Muhammadiyah

Image
David Krisna Alka – detikNews, Senin, 19/11/2012 Jakarta - Walau hujan deras dan angin bertiup kencang, perhelatan milad satu abad berdirinya Muhammadiyah kemarin (18/11) di Gelora Bung Karno tak menyurutkan semangat warga Muhammadiyah datang memenuhi stadion. Merekalah arus bawah Muhammadiyah yang berbondong-bondong datang, menjadi basis dan ruh gerakan hingga Muhammadiyah masih ada dan tumbuh-berkembang sampai sekarang. Satu abad Muhammadiyah telah menggerakkan sejarah cukup besar di Republik Indonesia. Tak ada yang dapat menyangkal kebesaran organisasi keagamaan Muhammadiyah dari segala penjuru bidang yang digelutinya. Tokoh-tokoh bangsa pun cukup banyak lahir dari “rahim’ Muhammadiyah. Namun pertanyaannya, bagaimana arus bawah dalam “tubuh” Muhammadiyah? Persoalannya, di tengah ruang informasi politik, sosial, dan budaya menjalar cepat, kekaburan informasi tentang persoalan bangsa, di mana Muhammadiyah menjadi bagian penting di dalamnya, perlu diperhatikan secara seksa

Yang Muda Lupa Pancasila

Image
David Krisna Alka Media Indonesia, 14 November 2012                         “Marilah pemuda Indonesia, kita saling menyendi, sokong-menyokong agar Pancasila menjadi ideologi hidup, bukan ideologi mati." SEJARAH lahirnya bangsa Indonesia tak bisa lepas dari perjuangan para pemuda. Begitu pula bangsa Indonesia, masih ada karena Pancasila, fondasi bangsa yang menjadi perekat dan platform bersama di antara seluruh masyarakat. Pancasila merupakan kesatuan menyeluruh dari kesadaran historis dan kesadaran praktis bagi rakyat Indonesia. Namun, maraknya tawuran di kalangan pelajar, mahasiswa, dan pemuda seolah mencibir Pancasila yang terpajang di dinding kelas sekolah, ruang rektorat kampus, gedung wakil rakyat, dan di dalam istana. Pancasila dikebiri generasi muda ahli waris Republik ini. Penghargaan atas hak hidup tak lagi dijadikan landasan dalam bertindak. Melukai dan menghabisi sesama pemuda Indonesia seperti menjadi biasa. Potret batu, kayu, senjata tajam, dan run

Bunga Hatta dan Taher Marah Sutan

Harian Singgalang Oleh: David Krisna Alka Beliau memberikan dorongan kepada para pemuda untuk bekerja keras mengusir penjajah dan menegakkan kemerdekaan di bumi pertiwi ini (Bung Hatta) Pahlawan yang tak dikenal dikaburkan sosoknya dan dipendam saja jasanya. Salah seorang "pahlawan tak dikenal" itu adalah Engku Taher Marah Sutan. Bung Hatta mengagumi tokoh pergerakan ini. Konon, pada masa perjuangan kemerdekaan, banyak anak-anak muda, yang kemudian menjadi tokoh penting dalam kemerdekaan Indonesia, menimba ilmu dari Engku Taher Marah Sutan. Dalam lingkungan orang-orang terkemuka di Padang, Engku Taher Marah Sutan dipandang sebagai primus interpares. Apabila Haji Abdullah Ahmad (Hamka) terkemuka dalam gerakan agama, Engku Taher Marah Sutan terkemuka dalam urusan sosial. Dalam buku Memoir Bung Hatta (1979) kesederhanaan ayah dari  Tarmizi Taher (Mantan Menteri Agama RI) ini menjadi panutan bagi Bung Hatta. Dalam hidupnya sehari-hari, Engku Taher Marah Sut

Mereka Rakyat Pekerja!!

Image
Siapakah yang mengangkut bongkahan Batu batu kali dan menyusunnya menjadi candi Siapakah yang mendirikan istana megah  Para raja, tembok tembok kastil dan gerbang gerbang kota Siapakah mereka? Tidakkah mereka rakyat pekerja! Siapakah yang mendirikan gedung gedung menulang Tugu dan menara di setiap simpang jalan? Siapakah yang melicinkan jalan jalan kota Yang membuat mobil mobil petinggi negara dapat melaju kecang? Siapakah yang menata dan merawat taman taman kota Tempat orang orang dari segala usia bercengkrama dan bercinta? Siapakah yang membangun kota sesungguhnya? Siapakah mereka? Tidakkah mereka rakyat pekerja! Tapi, siapakah yang berpuluh, beratus, beribu dan berjuta jumlahnya Yang menghuni dan memenuhi lorong lorong dan gang gang kota tersuruk dalam kekelaman tanpa hari depan? Siapakah mereka? Tidakkah mereka rakyat pekerja!