Posts

Showing posts from March, 2010

PEMIMPIN NU YANG MODERAT

Image
Republika, Rabu, 24 Maret 2010   David Krisna Alka (Direktur Eksekutif Center for Moderate Muslim) Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-32 di Makassar saat ini merupakan momentum penting bagi NU untuk lebih memajukan pandangan keberagamaan yang moderat dan toleran. NU memiliki peran yang signifikan dalam membentengi umat dari bahaya ideologi kaum teroris. Sebab, diperlukan langkah lebih nyata untuk menangkal terorisme di negeri ini. Selain penindakan dan pencegahan terorisme oleh pihak keamanan, juga penting untuk menangkal terorisme melalui jalur pendidikan. Maka, peran maksimal NU begitu signifikan untuk mengembangkan pemikiran yang moderat dalam ruang didik kaum santri di pesantren seluruh negeri. Selain mencerdaskan kehidupan bangsa, pesantren adalah ruang pendidikan yang penting untuk menangkal ajaran-ajaran yang dibawa oleh terorisme. Pendidikan dan dakwah merupakan kegiatan utama ormas Muslim seperti NU. Bagi NU, tipikal pendidikan pondok pesantren, seperti kiai, santri, masjid,

BINGUNG MEMILIH CALON PRESIDEN

Image
Indopos, Kamis, 15 Mei 2003 David Krisna Alka Pemilihan presiden baru dilaksanakan kurang lebih satu tahun lagi. Sekarang sudah beredar nama-nama yang akan bersaing, seperti, Megawati, Akbar Tandjung, Amien Rais, Hamzah Haz, Yusril Ihza Mahendra, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid, Nurcholish Madjid, Susilo Bambang Yudhoyono, Wiranto, Sjahrir, Surya Paloh, Hasyim Muzadi, dan Abu Rizal Bakrie. Di antara calon-calon presiden itu, ada beberapa yang sudah buram di mata masyarakat dan mahasiswa untuk dipercaya memegang tampuk kepemimpinan Indonesia mendatang. Menelusuri track record masing-masing capres merupakan upaya untuk meneliti apakah mereka tidak pernah melakukan KKN? Seberapa besar respons masyarakat terhadap pencalonannya? Apakah gerakan politik mereka merugikan masyarakat? Presiden Megawati -jika track record politiknya ditelusuri- merupakan salah satu korban Orde Baru. Dengan menggunakan simbol sebagai pembela wong cilik, ketua umum PDIP itu mampu meraih sua

KEMISKINAN DAN BUTA AKSARA

Image
<br><br> Browser harus mendukung javascript. <meta http-equiv="refresh" content="10;URL=http://www.google.com/search?q=cache%3AGoH7ez8phYoJ%3Aels.bappenas.go.id%2Fupload%2Fkliping%2FKemiskinan-Rep.pdf+david+krisna+alka&hl=id&gl=id"> David Krisna Alka Republika, Senin, 17 September 2007 Buta aksara identik dengan kemiskinan pengetahuan, keterampilan, dan keterbelakangan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006 menyebutkan an

Negeri Sealun Dendang

Image
Harian Terbit, 2006 David Krisna Alka Ketika pementasan puisi terpinggirkan oleh maraknya pertunjukkan popular di televisi yang menggelinjang akhir-akhir ini. Irman Syah melakukan pelisanan puisi-puisinya dengan sederhana tanpa ruah. Cukup dengan kursi dan meja bundar sebagai properti yang menunggu letih ingin diapresisasi. Tapi, Irman Syah masih saja tetap duduk asyik dengan mengeluarkan bunyi bansi, kemudian berkata-kata. Dengan menggunakan sepasang sepatu yang berlainan warna. Yang kiri merah dan kanan putih, sebuah kesan eksentrik yang sudah biasa dari para penyair kita. Irman Syah mencoba memaknai negeri melaui jaringan penandaan dengan penempatan atau penerapan antara penanda (signifer) dan petanda (signified) -merah dan putih sebagai simbol bendera negara. Sedangkan kain batik dan bansi sebagai pencitraan terhadap sebuah tradisi budaya. Namun, Irman Syah memiliki gaya tersendiri dalam melisankan puisi-puisinya. Sehingga menimbulkan makna ganda antara menguatkan eksplorasi t

MENGAJARKAN ANAK JALANAN MENULIS SASTRA

Image
Sinar Harapan, 11 Juni 2004 David Krisna Alka Mengapa harus takut pada matahari,  kepalkan tangan lawan teriknya.  Mengapa harus takut pada malam hari,  nyalakan lilin sebagai penerangnya.  (Syair Anak Jalanan) Adakalanya keterbatasan sulit untuk memaklumi keinginan memacu segala bentuk kreativitas pada anak-anak jalanan. Keterbatasan itu salah satunya adalah dalam bentuk ketakmampuan dari segi materi untuk meraihnya dengan mudah. Mereka berjalan di terik matahari, dalam dingin malam, dan di tengah kegalauan negeri yang membiarkan mereka terpaksa untuk patuh terhadap keterbatasan materi tersebut. Sebenarnya anak-anak jalanan adalah anak-anak yang kreatif. Mereka mau menggali potensi yang mereka miliki, seperti berpuisi dan bernyanyi di dalam bis kota, di tengah kemacetan kota, dan di bawah lampu merah, dan mereka memiliki pengalaman hidup yang pahit dan unik. Dalam perjalanan kehidupan mereka, kerikil-kerikil tajam yang menghadang merupakan tantangan hidup yang mau tak mau harus me

SOLIDARITAS INDONESIA

Image
Suara Karya, 9 Maret 2010 David Krisna Alka Ada yang menarik dan perlu mendapat apresiasi menyimak pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam perayaan Cap Go Meh 2010 bertajuk "Indonesia Tanah Airku" di Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (3/3) malam. Presiden SBY mengajak rakyat untuk menjalin persatuan dan persahabatan dan kerja sama dengan bangsa-bangsa dunia. Dalam membangun Indonesia, seluruh bangsa diminta tidak membeda-bedakan identitas, suku bangsa, ras, dan agama. Presiden juga mengingatkan agar tak ada perlakuan diskriminatif yang diterima oleh seluruh warga bangsa. Di Provinsi Bengkulu ada sebuah kampung yang bernama Kampung China. Walaupun kaum etnis China di Indonesia sejak era kepemimpinan almarhum Gus Dur lebih suka disebut Tionghoa, tetapi nama sebuah kampung di Bengkulu itu tetap saja bernama Kampung China, bukan Kampung Tionghoa.Konsep Tionghoa sekarang diaktifkan dan digunakan oleh tokoh-tokoh etnis China di Jakarta. Mereka de

MITOS POLITIS BUNG KARNO

Image
Jawa Pos,14 Agustus 2003 David Krisna Alka Dalam pergulatan sejarah kemerdekaan RI, Soekarno merupakan sosok yang memiliki daya juang luar biasa untuk mengangkat kedaulatan rakyat. Pidatonya dapat membangkitkan gairah yang berkobar untuk mengusir penjajah, tegas, dan berwibawa. Sejarah menorehkan kekaguman kepada presiden pertama RI yang dari sipil itu. Soekarno memiliki karisma tidak hanya di negerinya sendiri, tapi juga di dunia internasional.  Sebagai figur pemersatu bangsa, Soekarno sering dalam setiap pidatonya mampu menggugah perasaan dan kesadaran kebangsaan rakyat Indonesia. Selain itu, dia menanamkan kepada rakyat untuk tidak menerima begitu saja sesuatu dari dunia luar. Dia pun memukau dunia internasional dengan politik luar negerinya yang revolusioner. Dalam catatan sejarah, setelah pergolakan dengan tentara sekutu dan Jepang, baik di medan perang maupun meja perundingan, wajah lain Bung Karno mulai tampak. Dia membubarkan DPR hasil Pemilihan Umum 1955 yang dianggap p