Posts

Showing posts from July, 2012

Kang Moeslim yang Tak Biasa

Image
“Kang Thowil dan Siti Marginal” sudah putus asa mencari pemimpinnya. Jika   acuannya adalah survei yang gegap gempita di media, apakah responden yang hanya ribuan itu cukup sebagai representasi suara rakyat tentang sosok kepemimpinan yang dapat merubah keadaan? Kabar paling menyedihkan adalah kabar tentang kepergian. Kepergian yang tak akan ada lagi pertemuan. Kepergian orang yang pernah dekat, bahkan sangat dekat. Apalagi kedekatan itu menginspriasikan banyak hal. Ya. Kepergianmu, Kang. Dalam setiap diskusi, buah pikiranmu seringkali menyentak kesadaran pikir dan hati. Tak jarang pula sering bikin orang geli.  Kader-kadermu tak hanya di Muhammadiyah. Di kalangan Nahdlatul Ulama, aktivis gerakan, politisi, dan akademisi yang berada di tanah air maupun masih studi di luar negeri. Sosokmu yang sederhana, tapi punya pemikiran yang luar biasa. Cendekiawan Muhammadiyah yang lincah. Memiliki pergaulan luas di mana-mana, dari elite hingga rakyat biasa. Tak heran, selain...

David Krisna Alka Miris Pancasila Dikebiri

Image
Rakyat Merdeka, Jum'at, 01 Juni 2012 , 20:34:00 WIB Laporan: Zulhidayat Siregar RMOL. Semua rakyat Indonesia paham sejak awal bahwa Negara Indonesia bisa bertahan sampai saat ini karena ada Pancasila, fondasi bangsa yang menjadi perekat dan platform bersama di antara masyarakat yang majemuk. Tapi, pertanyaannya, sekarang dan masa depan, apakah republik ini bisa bertahan jika tanpa ada Pancasila dan instrumen-instrumen lain yang mendukungnya. "Jika tidak bisa bertahan, maka jangan tinggalkan nilai-nilai Pancasila dalam seluruh ruang kehidupan kita sebagai warga negara yang sah di negara ini," jelas peneliti Populis Institute David Krisna Alka dalam diskusi Pancasila Abad-21 yang digelar Populis Institute di Galery Cafe-Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat (Jumat, 1/6). Hadir dalam diskusi tersebut sebagai pembicara, Wakil Ketua MPR Hadjriyanto Y. Tohari; anggota Komisi II DPR dari PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko; kandidat Doktor Universitas Sorbonne...

Kang Moeslim dan Tenda Kultural

Harian Kompas, Senin 9 Juli 2012 Indonesia kembali kehilangan tokoh terbaiknya. Cendekiawan Muhammadiyah, Moeslim Abdurrahman, menyusul kepergian sahabatnya, Abdurrahman Wahid. Sebelum wafat, Moeslim Abdurrahman yang akrab disapa Kang Moeslim lebih banyak bergelut dalam ranah budaya. Setelah Kuntowijoyo, memang belum tampak lagi tokoh Muhammadiyah yang aktif mendalami kebudayaan. Muhammadiyah memang telah menghasilkan banyak intelektual dan aktivis kreatif yang mampu menjalankan organisasi Muhammadiyah dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi. Bagaimana dengan kebudayaan?

Slavoj Zizek - Populism and Democracy

Image
http://www.youtube.com/watch?v=K1U7DRjI63g&feature=related